Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul
Ulama ( PBNU ) : Pekerjaan Petani Dekat dengan Tuhan
Peran petani di era modern ini kerap
tersisih. Lahan-lahan tempat mereka bertani telah banyak beralih fungsi menjadi
rumah dan gedung tinggi.
Gelisah dengan kondisi tersebut,
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan petani harus mendapat perhatian lebih
dari pemerintah dan organisasi masyarakat. Sebab, menurut dia, petani adalah
pondasi dalam bergeraknya laju perekonomian nasional.
“mereka adalah pondasi bagi ekonomi
kita. Kalau dilihat dari sisi mental, mereka ulet dan rajin. Jadi, mereka
adalah warga yang tangguh dan bekerja keras yang harus kita banggakan sebagai
Islam Nusantara,” ucap said usai membuka rapat kerja nasional Lembaga
Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU), di Hotel Acacia, Jakarta.
Bahkan, Said menyebut para petani
itu merupakan orang-orang yang dekat dengan tuhan. Dia mencontohkan, bagaimana
para petani dengan kerendahan hatinya selalu berdo’a kepada Tuhan mengharap
agar tanaman yang mereka tanam tumbuh baik.
“mereka bukan orang yang tamak.
Lihat seusai bertani mereka selalu berkomunikasi dengan tuhan,” ucap dia.
Menurut dia, padi yang ditanam
petani menjadi simbolisasi penting dalam lambang ketakwaan. Bahkan, mengutip
dari sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, said mengatakan, potensi beribadah dan
beramal dalam kegiatan bertani sangat besar.
“dalam sebuah hadis dikatakan,
barang siapa menanam padi, bahkan sebelum dimakan manusia, dimakan oleh burung
itu menjadi sedekah jariyah, sedekah yang terus mengalir,” ucap dia
Untuk itu, dia berharap, LPPNU dapat
menjadi motor untuk menggerakkan peran petani yang masih hidup dalam kemiskinan
dan kekurangan. Bahkan dia ingin lembaga
yang berada dibawah naungan PBNU itu akan memberi dampak yang signifikan bagi
petani.
“bukan petani yang kaya namun petani
yang mempunyai lahan terbatas yang harus kita prioritaskan. LPPNU harus
berpihak pada rakyat yang selama ini diambil oleh korporasi besar,” kata dia
tegas.
Puisi untuk pahlawan : Petani
Saat tubuh-tubuh yang lain masih
dalam mimpi
Engkau selalu bangun lebih pagi
Mentari pun belum nampak berseri
Kau sudah mencangkul tiada henti
Tak pernah kau mengenal lelah
Tak pernah mulutmu mengucap payah
Kepada tuhan engkau selalu berserah
Agar masa depan anakmu indah
Musim hujan pun telah menanti
Kerja kerasmu pagi hingga sore hari
Dengan keyakinan penuh pada Ilahi
Bahwa tuhan pasti akan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar