Kamis, 05 Mei 2016

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama ( PBNU ) : Pekerjaan Petani Dekat dengan Tuhan



Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama ( PBNU ) : Pekerjaan Petani Dekat dengan Tuhan
            Peran petani di era modern ini kerap tersisih. Lahan-lahan tempat mereka bertani telah banyak beralih fungsi menjadi rumah dan gedung tinggi.
            Gelisah dengan kondisi tersebut, Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan petani harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan organisasi masyarakat. Sebab, menurut dia, petani adalah pondasi dalam bergeraknya laju perekonomian nasional.
            “mereka adalah pondasi bagi ekonomi kita. Kalau dilihat dari sisi mental, mereka ulet dan rajin. Jadi, mereka adalah warga yang tangguh dan bekerja keras yang harus kita banggakan sebagai Islam Nusantara,” ucap said usai membuka rapat kerja nasional Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama (LPPNU), di Hotel Acacia, Jakarta.
            Bahkan, Said menyebut para petani itu merupakan orang-orang yang dekat dengan tuhan. Dia mencontohkan, bagaimana para petani dengan kerendahan hatinya selalu berdo’a kepada Tuhan mengharap agar tanaman yang mereka tanam tumbuh baik.
            “mereka bukan orang yang tamak. Lihat seusai bertani mereka selalu berkomunikasi dengan tuhan,” ucap dia.
            Menurut dia, padi yang ditanam petani menjadi simbolisasi penting dalam lambang ketakwaan. Bahkan, mengutip dari sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, said mengatakan, potensi beribadah dan beramal dalam kegiatan bertani sangat besar.
            “dalam sebuah hadis dikatakan, barang siapa menanam padi, bahkan sebelum dimakan manusia, dimakan oleh burung itu menjadi sedekah jariyah, sedekah yang terus mengalir,” ucap dia
            Untuk itu, dia berharap, LPPNU dapat menjadi motor untuk menggerakkan peran petani yang masih hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Bahkan dia  ingin lembaga yang berada dibawah naungan PBNU itu akan memberi dampak yang signifikan bagi petani.
            “bukan petani yang kaya namun petani yang mempunyai lahan terbatas yang harus kita prioritaskan. LPPNU harus berpihak pada rakyat yang selama ini diambil oleh korporasi besar,” kata dia tegas.

Puisi untuk pahlawan : Petani
Saat tubuh-tubuh yang lain masih dalam mimpi
Engkau selalu bangun lebih pagi
Mentari pun belum nampak berseri
Kau sudah mencangkul tiada henti
Tak pernah kau mengenal lelah
Tak pernah mulutmu mengucap payah
Kepada tuhan engkau selalu berserah
Agar masa depan anakmu indah
Musim hujan pun telah menanti
Kerja kerasmu pagi hingga sore hari
Dengan keyakinan penuh pada Ilahi
Bahwa tuhan pasti akan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar