KEWALIAN DAN KAROMAH “ABAH GURU
SEKUMPUL”
Menurut Syekh Yusuf bin Ismail
An-Nabhani dalam kitab “jami’u Karomatil Aulia” menyebutkan bahwa kata Al-Wali punya makna yang sama dengan Al-Qarib yang berarti orang yang dekat.
Dalam khazanah tasawwuf, Wali adalah predikat atau pencapaian yang sangat
tinggi dalam perjalanan manusia, bahkan
tertinggi yang dapat dicapai manusia biasa menuju Allah SWT.
Derajat kewaliaan pada dasarnya
tidak begitu saja diberikan, tetapi melalui
perjalanan panjang menuju sang Kholiq. Buah dari taqwa dan taat yang dilakukan terus menerus. Dan untuk
mencapai derajat itu orang harus melalui syari’at yang dijalani secara
istiqamah, dilakukan dengan penuh penghayatan melalui tharekat, hingga
menemukan kedalaman hakekat.
Imam Al-Qusyairi menyebutkan
beberapa ciri-ciri seorang wali dalam kondisi kesadarannya, tidak sedang
berasyik masyuk dengan Allah, antara
lain :
1. Mengerahkan segala kemampuannya untukmemenuhi
hak-hak Allah.
2. Menyebarkan kasih sayang kepada segala makhluk,
tanpa ada rasa benci.
3. Konsisten menanggung penderitaan dan cobaan.
4. Sangat berkeinginan agar semua makhluk ini selamat.
5. Menghindarkan diri dari segala yang menyusahkan orang lain.
Jika kita melihat keseluruhan perjalanan hidup Guru Sekumpul, maka nampaknya beliau
telah memenuhi klasifikasi seperti itu. Beliau telah diyakini sebagai
Waliyullah. Tapi benarkah beliau seorang
wali ? hanya Allah dan para Wali-Nya yang tahu. Hanya saja kenyataan yang
terlihat menunjukkan bahwa beliau mendapat pengakuan yang luas dikalangan Ulama
sebagai Waliyullah.
Sebenarnya sejak masa kecil, sudah ada tanda-tanda
bahwa beliau akan menjadi orang besar. Bahkan ketika beliau masih dalam
kandungan banyak hal aneh yang terjadi. Diantaranya ketika itu ibu beliau
melihat cahaya seperti bulan purnama turun menuju kepangkuannya. Saat
mengandung tidak ada sedikit pun rasa berat, atau rasa sakit sampai beliau
melahirkan. Ketika mengidam, jika ingin makan sesuatu, ibunda beliau selalu bermimpi
diwaktu malamnya makan buah itu, sehingga dipagi harinya sudah merasa puas.
Guru Sekumpul memang dikenal sejak kecil sebagai
orang yang Mahfuzh, dijaga dari berbagai hal yang mengarah kepada kemaksiatan.
Secara kasat mata, banyak kejadian yang menunjukkan hal itu. Beliaupun selama
hidupnya tidak pernah ihtilam yaitu mimpi basah, yang menunjukkan tibanya usia baligh. Baligh beliau hanya diketahui
dengan usia.
Walhasil, sebagai seorang Wali, beliau dikaruniai
karomah yang cukup banyak. Dan itu memang sudah menjadi rahasia umum, yang
kesemuanya menunjukkan keabsahan maqam kewalian beliau. Diantara karomah beliau
yang bisa disebutkan disini antara lain:
1.
Disuatu malam
usai pengajian, yang pada saat itu masih di kampung Keraton, seperti biasa Guru
seringkali masih duduk diruang tamu untuk melayani beberapa murid yang ingin
menanyakan berbagai hal. Ketika itu Guru
bercerita tentang buah rambutan, yang saat itu belum musimnya. Tiba-tiba Guru
meletakkan tangannya kebelakang, dan sesaat kemudian ditangan beliau telah ada
buah rambutan yang masak, lalu beliau makan. Puluhan orang menyaksikan kejadian
ini.
2.
Ditahun 1982
terjadi kemarau panjang diwilayah Martapura dan sekitarnya, yang menyebabkan
sumur-sumur dan sumber air bersih kering. Hal
itu membuat sebagian masyarakat cemas. Melihat kondisi ini banyak orang
yang datang dan minta do’akan kepada Guru Zaini
agar hujan segera turun. Ketika itu tiba-tiba beliau turun dari rumah,
dan menuju ke sebatang pohon pisang yang masih kecil, dan menggoyang-goyang
pohon pisang itu. Orang yang hadir saat itu bingung dengan apa yang dilakukan
Guru Zaini, namun saat itu juga terjadi hujan yang sangat lebat.
3.
Sehari menjelang
pelaksanaan Haul Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang berpusat didesa dalam
pagar, jalanan ketempat acara digenangi banjir. Panitia sempat gelisah, karena
jika banjir tetap terjadi hingga besok maka acara tidak berlangsung mulus, dan
banyak orang yang tidak bisa hadir. Namun anehnya ketika dihari pelaksanaan Haul menjelang Guru
Zaini lewat jalan itu sudah bersih dari banjir. Dan sepulang Guru dari acara,
jalan itu kembali digenangi hingga
beberapa hari.
4.
Suatu ketika di
Keraton, Guru Zaini terima tamu. Tamu itu
pura-pura minta air yang dido’akan alias banyu tawar. Ketika berhadapan, ternyata orang itu memukul kearah
Guru. Namun tiba-tiba orang itu terpental, kemudian duduk. Orang itu mencoba
berdiri dan nampak ingin melarikan diri,
namun tidak bisa bergerak sedikitpun. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, selain
pasrah dengan apa yang akan terjadi. Guru kemudian menyuruhnya pulang, baru dia
bisa berdiri dan pulang.
5.
Tuan Guru H. M.
Aini atau yang sering dipanggil Guru Ayan Pematang Karangan Rantau menceritakan
bahwa saat beliau berkunjung ke Keraton, Guru Zaini berucap kepada Guru Aini :”
Yan, ikam handak melihat kebesaran Allah
Ta’ala kah ?. Guru Aini mengangguk mengiyakan. Seketika itu Guru Zaini yang
sedang duduk bersila itu terangkat dari tempat duduknya hingga beberapa meter.
Tidak lama kemudian turun kembali ketempat semula. Subhanallah .
6.
Suatu saat
ditengah pengajian, Guru berdiri dan langsung berteriak:” Api, api, lakas
pajahi, pajahi”. Ternyata saat itu
tengah terjadi kebakaran besar di Kotabaru, Pulau Laut.
7.
Suatu malam
disekumpul, Guru tiba-tiba bicara pada isteri beliau, bahwa ia kepengen makan
ikan baung. Sedangkan ikan itu biasanya dijual disiang hari saja dan saat
itupun belum musimnya. Namun aneh, tak lama sesudah itu ada tamu entah dari
mana yang datang yang menyerahkan ikan baung yang masih segar.
8.
Seorang jemaah
pengajian yang rutindatang ke majlis Guru Zaini di Keraton, Guru Muhammad
Tatakan, ketika ingin berangkat, tidak punya uang untuk ongkos taksi ke
Martapura. Karena masih punya ayam yang meski itu satu-satunya, maka dijuallah
ayam itu. Walhasil, akhirnya beliau siang minggu itu sudah di martapura, untuk
sowan dengan Guru. Kebetulan siang itu
Guru lagi terima tamu. Sebelum Guru Muhammad ini bicara, guru sudah menyerahkan
sejumlah uang sambil bilang:”ini gasan
ganti ayam pian, dan gasan ongkos taksi pian”. Sang tamu cuma bisa melongo
bingung dan mengucap terima kasih.
9.
Masih di
Keraton, saat itu majlis pembacaan kitab Tafsir Marahul Labid. Ada jemaah di
luar rumah, persisnya dibawah pisang yang sedang merokok. Guru yang tengah
membaca kitab langsung memberi teguran agar behenti merokok, padahal jaraknya
cukup jauh dari Guru dan terlindung dinding rumah. Kejadian seperti ini juga sering terjadi saat majlis sudah
berpindah ke Sekumpul.
10. Serombongan dari pulau garam Madura berkunjung
kerumah Guru di sekumpul. Ketika mereka datang dan duduk, sambil setengah guyon
Guru menyebut Profesi dan pekerjaan mereka satu persatu secara lengkap. Para
tamu itupun terkagum kagum dengan
Mukasyafah yang dimiliki Guru.
11. Salah seorang
cucu KH. Muhammad Binuang (ayah penulis) saat akan memasang kerudungnya, jarum
pentolnya digigit dimulut, dan tanpa sengaja tertelan dan masuk kedalam perut.
Pihak keluarga dengan segera membawanya kerumah sakit, dan kesimpulan dokter
bahwa solusinya harus dilakukan operasi. Tuan Guru KH. Muhammad Binuang, hari
itu juga berangkat ke sekumpul untuk minta
air tawar dan do’a dari Guru Sekumpul. Setibanya di rumah sakit, air itu
lalu diminumkan. Keajaiban pun terjadi, perut anak itu terasa mual, lalu muntah
dan keluarlah jarum pentol itu bersama muntahnya. Dengan begitu, operasi tidak
jadi dilaksanakan.
12. Diceritakan
oleh dua orang ulama kenamaan yaitu; KH. Ahmad Bakri Gambut dan KH. Khudhori
Martapura, bahwa mereka dengan jelas melihat Guru Sekumpul melakukan prosesi
ibadah haji di Mekkah, padahal saat itu Guru Sekumpul berada di Martapura. Dan
dua orang ulama ini berangkat haji di tahun yang berbeda.
Itulah sebagian karomah Guru Sekumpul yang bisa
diungkapkan disini. Semoga bermanfaat.
Sumber : buku figur
karismatik Abah Guru Sekumpul karya KH. M. Anshary El Kariem
“di saat kisah orang-orang saleh dituturkan, maka mengalirlah anugerah rahmat dari Allah.”
Imam Sufyan bin
Uyayah
Ulama hadis Makkah (107-198 H)
Izin copy gan
BalasHapusbarakallah abah
BalasHapusSubhanallah
BalasHapusSubhallah maha suci Allah....
BalasHapusSudah level lahut, subhanallah
BalasHapusSubhanallah..
BalasHapusBarakallah
BalasHapusizin copas gan
BalasHapusAllahuakbar sungguh besar kebesaran mu ya ALLAH
BalasHapus