1.
TRIANGULASI
Triangulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya” (Moleong, 2005:330).
Triangulasi sumber adalah langkah pengecekan kembali data-data yang
diperoleh dari informan dengan cara menanyakan kebenaran data atau informasi
kepada informan yang satu dengan informan yang lainnya antara kepala sekolah,
guru, dan pengawas sekolah. Peneliti menggunakan beberapa orang informan
tambahan selain informan utama untuk mengecek kebenaran data dari informan
utama seperti orang tua/wali murid.
A. MetodePengukuranTrangulasi.
Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran panjang dan
lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur
adalah sudut dalam tiap – tiap segitiga. Metode Triangulasi. Pengadaan kerangka
dasar horizontal di Indonesia dimulai di pulau Jawa oleh Belanda pada tahun
1862. Titik-titik kerangka dasar horizontal buatan Belanda ini dikenal sebagai
titik triangulasi, karena pengukurannya menggunakan cara triangulasi. Hingga
tahun 1936, pengadaan titik triangulasi oleh Belanda ini telah mencakup pulau
Jawa dengan datum Gunung Genuk, pantai Barat Sumatra dengan datum Padang,
Sumatra Selatan dengan datum Gunung Dempo, pantai Timur Sumatra dengan datum
Serati, kepulauan Sunda Kecil, Bali dan Lombik dengan datum Gunung Genuk, pulau
Bangka dengan datum Gunung Limpuh, Sulawesi dengan datum Moncong Lowe,
kepulauan Riau dan Lingga dengan datum Gunung Limpuh dan Kalimantan Tenggara
dengan datum Gunung Segara. Posisi horizontal (X, Y) titik triangulasi dibuat
dalam sistem proyeksi Mercator, sedangkan posisi horizontal peta topografi yang
dibuat dengan ikatan dan pemeriksaan ke titik triangulasi dibuat dalam sistem
proyeksi Polyeder. Titik triangulasi buatan Belanda tersebut dibuat berjenjang
turun berulang, dari cakupan luas paling teliti dengan jarak antar titik 20 – 40
km hingga paling kasar pada cakupan 1 – 3 km.
Ketelitian
posisi horisontal (x,y) titik triangulasi
Titik
|
Jarak
|
Ketelitian
|
Metode
|
P
|
20 – 40 km
|
r 0.07
|
Triangulasi
|
S
|
10 – 20 km
|
r 0.53
|
Triangulasi
|
T
|
3 – 10 km
|
r 3.30
|
Mengikat
|
K
|
1 – 3 km
|
-
|
Polygon
|
Selain
posisi horizontal (X Y) dalam sistem dalam sistem geografis (j,I) dan proyeksi
Mercator, titik-titik triangulasi ini ketinggiannya terhadap muka air laut
rata-juga dilengkapi dengan informasi posisinya rata yang ditentukan dengan
cara trigonometris.
Triangulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Triangulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
-
Primer.
-
Sekunder.
-
Tersier.
Bentuk geometri triangulasi terdapat tiga buah bentuk
geometrik dasar triangulasi, yaitu :
-
Rangkaian segitiga yang sederhana cocok untuk
pekerjaanpekerjaan dengan orde rendah untuk ini dapat sedapat mungkin diusahakan
sisi-sisi segitiga sama panjang.
-
Kuadrilateral merupakan bentuk yang terbaik untuk ketelitian
tinggi, karena lebih banyak syarat yang dapat dibuat. Kuadrilateral tidak boleh
panjang dan sempit.
-
Titik pusat terletak antara 2 titik yang terjauh dan
sering di perlukan.
2.
TRILATERASI
Trilaterasi
adalah proses mencari koordinat sebuah titik berdasarkan jarak titik tersebut
ke minimal 3 buah koordinat yang sudah diketahui. misalkan kita ingin
mengetahui koordinat titik B, dan koordinat dari titik P1, P2 dan P3 sudah
diketahui. dengan mengukur r1 (jarak antara B dengan P1), maka koordinat B
pasti terletak pada keliling lingkaran dengan jari-jari r1. lalu dengan
mengukur r2 (jarak antara B dengan P2), maka koordinat titik pasti terletak di
A atau di B, yang merupakan perpotongan antara kedua lingkaran. ketika diukur
jarak r3 (jarak antara B dengan P3), kita sudah mendapatkan sebuah titik B,
yang merupakan perpotongan antara ketiga buah lingkaran.
A. Metode pengukuran trilaterasi
Trilaterasi digunakan apabila daerah yang diukur ukuran salah satunya lebih
besar daripada ukuran lainnya, maka dibuat rangkaian segitiga. Pada cara ini
sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga. Metode Trilaterasi yaitu
serangkaian segitiga yang seluruh jarak jaraknya di ukur di lapangan.
Pada jaring
segitiga akan selalu diperoleh suatu titik sentral atau titik pusat. Pada titik
pusat tersebut terdapat beberapa buah sudut yang jumlahnya sama dengan 360
derajat.
3.
TEKNOLOGI GPS
GPS atau Global Positioning System dalam pengertian sederhana adalah salah
satu sistemyang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat
ini. GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS
(handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Untuk
memperoleh detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang
terbuka Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak
gedung-gedung tinggi, akan membuatGPSbekerjakurangakurat.
Informasi GPS ditransmisikan oleh beberapa satelit (tiga satelit misalnya)
sehingga GPS receiver mampu
mengkalkulasi dan menampilkan seakurat mungkin posisi, kecepatan dan informasi
waktu kepada pengguna GPS.
1.
Teknologi GPS pertama
kali digunakan oleh United States
Departement of Defense (DOD) untuk kebutuhan militer. Sistem GPS mulai
digunakan sejak tahun 1980, namun pemakaian secara umum oleh publik baru sekira
tahun 1990-an.
2.
Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai
kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa mencapai
15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation
System (WAAS) keakuratannya sampai 3 meter.
3.
Jika handphone, blackberry atau mungkin Motorola
Milestrone / Droid anda telah dilengkapi dengan fitur GPS, maka anda bisa
melihat posisi anda berada saat ini di maps (Google Maps, misalnya), bahkan
anda bisa menentukan berapa lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat
lain, terus anda juga bisa mengukur berapa kecepatan kendaraan anda, dan
tentunya anda juga diberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, berapa liter
bensin yang dibutuhkan untuk anda bisa sampai ketujuan. Ada berbagai banyak
manfaat yang bisa anda peroleh dari GPS di handphone anda, apalagi dengan
dukungan berbagai aplikasi, yang tentunya bisa memudahkan anda dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.
A. MetodePengukuran GPS.
Segmen kontrol terdiri dari memantau jaringan diseluruh dunia dan
stasiun yang mengatur satelit dalam orbit mereka dan pengaturan jam satelit.
Segmen ini juga menjejaki satelit-satelit GPS, mengunggah dan memperbaharui
data navigasi, serta mengecek status dan kondisi dari setiap satelit
konstelasi. Segmen pengguna terdiri dari GPS receiver (atau penerima
sinyal GPS). Kemudian digunakan untuk keperluan perhitungan posisi 3D dan
waktu. Satelit GPS terbagi dalam 4 generasi yakni generasi II, IIA, IIR dan IIF.
Perbedaannya terdapat pada akurasi/ketepatan dan jumlah maksimum hari dimana
satelit sama sekali tidak melakukan hubungan atau kontak dengan stasiun
kontrol. Satelit GPS juga mengirim dua sinyal transmisi gelombang radio dengan
emisi “Code Phase” dan “Carrier Phase” untuk menghitung jarak satelit dan
receiver dengan lebih akurat, frekuensi sinyal L1 (1575,42 MHz) dan frekuensi
sinyal L2 (1227,60 MHz). Sinyal L1 membawa 2 kode biner dinamakan kode P(P
code, Precise or Private Code), kode P ini, sekarang diganti dengan kode Y yang
tidak diketahui atau dirahasiakan dari publik (umum) dan kode C/A (C/A-code,
Clear Access or Coarse Acquisation). Untuk sinyal L2 hanya membawa kode C/A.
GPS dapat digunakan setiap saat tidak tergantung cuaca dan waktu (siang atau malam),
yang harus diperhatikan sinyal gps tidak boleh terhalang gedung atau pohon.
GPS bekerja dengan cara mengirimkan data posisi dan waktu mereka. Metode
yang digunakan adalah metode trilaterasi. Satelit pertama , kedua dan ketiga
memiliki waktu yang sama tetapi jarak satu dengan lainnya berbeda. Ketika
satelit pertama mengirimkan data waktu dan posisinya ke receiver, maka akan ada
jeda waktu dari waktu pengiriman dengan waktu sinyal itu sampai ke receiver.
Begitu juga dengan satelit ke dua dan ketiga, perbedaan waktu dan posisi
satelit itulah yang digunakn untuk perhitungan posisi receiver. Tapi karena ada
kesalahan waktu antara GPS dan receiver maka jarak minimal yang harus diketahui
ada 4 buah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar