Selasa, 05 Januari 2016

Metode pengukuran dalam Teknik GEODESI



1.        TRIANGULASI 

Triangulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya” (Moleong, 2005:330).

Triangulasi sumber adalah langkah pengecekan kembali data-data yang diperoleh dari informan dengan cara menanyakan kebenaran data atau informasi kepada informan yang satu dengan informan yang lainnya antara kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah. Peneliti menggunakan beberapa orang informan tambahan selain informan utama untuk mengecek kebenaran data dari informan utama seperti orang tua/wali murid.

A.  MetodePengukuranTrangulasi.
Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah sudut dalam tiap – tiap segitiga. Metode Triangulasi. Pengadaan kerangka dasar horizontal di Indonesia dimulai di pulau Jawa oleh Belanda pada tahun 1862. Titik-titik kerangka dasar horizontal buatan Belanda ini dikenal sebagai titik triangulasi, karena pengukurannya menggunakan cara triangulasi. Hingga tahun 1936, pengadaan titik triangulasi oleh Belanda ini telah mencakup pulau Jawa dengan datum Gunung Genuk, pantai Barat Sumatra dengan datum Padang, Sumatra Selatan dengan datum Gunung Dempo, pantai Timur Sumatra dengan datum Serati, kepulauan Sunda Kecil, Bali dan Lombik dengan datum Gunung Genuk, pulau Bangka dengan datum Gunung Limpuh, Sulawesi dengan datum Moncong Lowe, kepulauan Riau dan Lingga dengan datum Gunung Limpuh dan Kalimantan Tenggara dengan datum Gunung Segara. Posisi horizontal (X, Y) titik triangulasi dibuat dalam sistem proyeksi Mercator, sedangkan posisi horizontal peta topografi yang dibuat dengan ikatan dan pemeriksaan ke titik triangulasi dibuat dalam sistem proyeksi Polyeder. Titik triangulasi buatan Belanda tersebut dibuat berjenjang turun berulang, dari cakupan luas paling teliti dengan jarak antar titik 20 – ­40 km hingga paling kasar pada cakupan  1 – 3 km.
Ketelitian posisi horisontal (x,y) titik triangulasi
Titik
Jarak
Ketelitian
Metode
P
20 – 40 km
r 0.07
Triangulasi
S
10 – 20 km
r 0.53
Triangulasi
T
3 – 10 km
r 3.30
Mengikat
K
1 – 3 km
-
Polygon

Selain posisi horizontal (X Y) dalam sistem dalam sistem geografis (j,I) dan proyeksi Mercator, titik-titik triangulasi ini ketinggiannya terhadap muka air laut rata-juga dilengkapi dengan informasi posisinya rata yang ditentukan dengan cara trigonometris.
Triangulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
-       Primer.
-       Sekunder.
-       Tersier.
Bentuk geometri triangulasi terdapat tiga buah bentuk geometrik dasar triangulasi, yaitu :
-       Rangkaian segitiga yang sederhana cocok untuk pekerjaan­pekerjaan dengan orde rendah untuk ini dapat sedapat mungkin diusahakan sisi-sisi segitiga sama panjang.
-       Kuadrilateral merupakan bentuk yang terbaik untuk ketelitian tinggi, karena lebih banyak syarat yang dapat dibuat. Kuadrilateral tidak boleh panjang dan sempit.
-       Titik pusat terletak antara 2 titik yang terjauh dan sering di perlukan.

2.        TRILATERASI

Trilaterasi adalah proses mencari koordinat sebuah titik berdasarkan jarak titik tersebut ke minimal 3 buah koordinat yang sudah diketahui. misalkan kita ingin mengetahui koordinat titik B, dan koordinat dari titik P1, P2 dan P3 sudah diketahui. dengan mengukur r1 (jarak antara B dengan P1), maka koordinat B pasti terletak pada keliling lingkaran dengan jari-jari r1. lalu dengan mengukur r2 (jarak antara B dengan P2), maka koordinat titik pasti terletak di A atau di B, yang merupakan perpotongan antara kedua lingkaran. ketika diukur jarak r3 (jarak antara B dengan P3), kita sudah mendapatkan sebuah titik B, yang merupakan perpotongan antara ketiga buah lingkaran.

A.  Metode pengukuran trilaterasi
Trilaterasi digunakan apabila daerah yang diukur ukuran salah satunya lebih besar daripada ukuran lainnya, maka dibuat rangkaian segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga. Metode Trilaterasi yaitu serangkaian segitiga yang seluruh jarak jaraknya di ukur di lapangan.
Pada jaring segitiga akan selalu diperoleh suatu titik sentral atau titik pusat. Pada titik pusat tersebut terdapat beberapa buah sudut yang jumlahnya sama dengan 360 derajat.

3.        TEKNOLOGI GPS

GPS atau Global Positioning System dalam pengertian sederhana adalah salah satu sistemyang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS (handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya). Untuk memperoleh detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak gedung-gedung tinggi, akan membuatGPSbekerjakurangakurat.

Informasi GPS ditransmisikan oleh beberapa satelit (tiga satelit misalnya) sehingga GPS receiver mampu mengkalkulasi dan menampilkan seakurat mungkin posisi, kecepatan dan informasi waktu kepada pengguna GPS.
1.    Teknologi GPS pertama kali digunakan oleh United States Departement of Defense (DOD) untuk kebutuhan militer. Sistem GPS mulai digunakan sejak tahun 1980, namun pemakaian secara umum oleh publik baru sekira tahun 1990-an.

2.    Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa mencapai 15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS) keakuratannya sampai 3 meter.

3.    Jika handphone, blackberry atau mungkin Motorola Milestrone / Droid anda telah dilengkapi dengan fitur GPS, maka anda bisa melihat posisi anda berada saat ini di maps (Google Maps, misalnya), bahkan anda bisa menentukan berapa lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat lain, terus anda juga bisa mengukur berapa kecepatan kendaraan anda, dan tentunya anda juga diberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, berapa liter bensin yang dibutuhkan untuk anda bisa sampai ketujuan. Ada berbagai banyak manfaat yang bisa anda peroleh dari GPS di handphone anda, apalagi dengan dukungan berbagai aplikasi, yang tentunya bisa memudahkan anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

A.  MetodePengukuran GPS.
  Segmen kontrol terdiri dari memantau jaringan diseluruh dunia dan stasiun yang mengatur satelit dalam orbit mereka dan pengaturan jam satelit. Segmen ini juga menjejaki satelit-satelit GPS, mengunggah dan memperbaharui data navigasi, serta mengecek status dan kondisi dari setiap satelit konstelasi. Segmen pengguna terdiri dari GPS receiver (atau penerima sinyal GPS). Kemudian digunakan untuk keperluan perhitungan posisi 3D dan waktu. Satelit GPS terbagi dalam 4 generasi yakni generasi II, IIA, IIR dan IIF. Perbedaannya terdapat pada akurasi/ketepatan dan jumlah maksimum hari dimana satelit sama sekali tidak melakukan hubungan atau kontak dengan stasiun kontrol. Satelit GPS juga mengirim dua sinyal transmisi gelombang radio dengan emisi “Code Phase” dan “Carrier Phase” untuk menghitung jarak satelit dan receiver dengan lebih akurat, frekuensi sinyal L1 (1575,42 MHz) dan frekuensi sinyal L2 (1227,60 MHz). Sinyal L1 membawa 2 kode biner dinamakan kode P(P code, Precise or Private Code), kode P ini, sekarang diganti dengan kode Y yang tidak diketahui atau dirahasiakan dari publik (umum) dan kode C/A (C/A-code, Clear Access or Coarse Acquisation). Untuk sinyal L2 hanya membawa kode C/A. GPS dapat digunakan setiap saat tidak tergantung cuaca dan waktu (siang atau malam), yang harus diperhatikan sinyal gps tidak boleh terhalang gedung atau pohon.

GPS bekerja dengan cara mengirimkan data posisi dan waktu mereka. Metode yang digunakan adalah metode trilaterasi. Satelit pertama , kedua dan ketiga memiliki waktu yang sama tetapi jarak satu dengan lainnya berbeda. Ketika satelit pertama mengirimkan data waktu dan posisinya ke receiver, maka akan ada jeda waktu dari waktu pengiriman dengan waktu sinyal itu sampai ke receiver. Begitu juga dengan satelit ke dua dan ketiga, perbedaan waktu dan posisi satelit itulah yang digunakn untuk perhitungan posisi receiver. Tapi karena ada kesalahan waktu antara GPS dan receiver maka jarak minimal yang harus diketahui ada 4 buah.



























DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar