ILMU ALAMIAH
DASAR
Dosen Pengajar : HAFIZ MUBARAK S.Th.I, M.Pd.I
Disusun oleh :
Kelompok 1
HARTONO
(1601452285)
MUHAMMAD FAUZI (1601422215)
MUHAMMAD MARZUKI (1601422217)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
BANJARMASIN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Metode ilmiah tidak
dapat memberikan nilai atau moral suatu keputusan. Manusia pemakai Ilmu Alamiah
lah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah itu baik atau sebaliknya. Ilmuwan
yang bekerja dalam penemuan energi nuklir,zat antibiotika dan lain-lain tidak
dapat menyatakan apakah penemuannya baik atau jelek. Tiap orang harus
menentukan sendiri. Jika seorang ilmuwan berbicara tentang moral energi nuklir
memiliki bobot yang lebih daripada orang umum, karena dia lebih tahu banyak
akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh energi nuklir apabila dipakai perang.
Tetapi pendapat itu adalah pendapat pribadi yang dimiliki bersumber dari agama
atau lainnya. Ilmu Alamiah tidak dapat menilai hal lain, misalnya tentang
cinta, keindahan, kejahatan, kebahagiaan, kebaikan, kebebasan, harta benda,
yang merupakan nilai kemanusiaan yang tidak dapat dijangkau oleh Ilmu Alamiah.
Penelitian tentang cinta dan pengaruh cinta terhadap manusia mungkin dapat
dilakukan, tetapi tidak menemukan bahwa cinta itu indah, dan tidak dapat
menilai tentang baik buruknya apa yang dilakukan manusia, bila dapat menilai
itu bukan merupakan penelitian ilmiah.
Selanjutnya juga kita
tidak dapat mengharapkan semua kehidupan ini bersifat ilmiah, karena manusia
memiliki banyak segi. Tetapi masih mungkin bila mengharapkan orang-orang
berpikir secara ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang empiris. Sekali
lagi hendaknya diyakini bahwa Ilmu Alamiah tidak dapat memberikan pedoman
menentukan nilai atau moral dalam hidup ini.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk memberikan pemahaman Ilmu Alamiah
Dasar.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
pengertian Ilmu Alamiah Dasar ?
2.
Apa
latar belakang lahirnya Ilmu Alamiah Dasar ?
3.
Apa
saja ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar ?
4.
Apa
arti penting Ilmu Alamiah Dasar dalam kehidupan bermasyarakat?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian Ilmu Alamiah Dasar
2.
Untuk
mengetahui latar belakang lahirnya Ilmu
Alamiah Dasar
3.
Untuk
mengetahui ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar
4.
Untuk
menjelaskan peranan Ilmu Alamiah Dasar
dalam kehidupan bermasyarakat.
D. KEGUNAAN
Makalah ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman tentang Ilmu Alamiah Dasar dan ilmu terapannya supaya
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi. Penggunaan metode ilmiah
terbukti dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang besar sekali
manfaatnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah atau sering disebut Ilmu Pengetahuan
Alam dan akhir-akhir ini ada juga yang menyebut Ilmu Kealaman, yang dalam
bahasa inggris disebut Natural Science
atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah lazim
digunakan istilah Sains.
Ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang
mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu,
yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu
tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, matahari, bahkan ingin
tahu tentang dirinya sendiri (antroposentris).
Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh makhluk lain,
seperti batu, tanah, sungai, dan angin. Air dan udara memang bergerak dari satu
tempat ketempat lain, namun gerakannya itu bukanlah atas dasar kehendaknya
sendiri, tetapi akibat dari pengaruh ilmiah yang bersifat kekal.
Bagaimana halnya dengan makhluk-makhluk hidup
seperti tumbuhan-tumbuhan dan binatang ? Sebatang pohon misalnya, menunjukkan
tanda-tanda pertumbuhan atau gerakan, namun gerakan itu terbatas pada upayanya
untuk mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap. Misalnya,
daun-daun yang cenderung mencari sinar matahari atau akar yang cenderung
mencari air yang kaya mineral untuk pertumbuhan hidupnya. Kecenderungan semacam
ini terus berlangsung sepanjang zaman.
Bagaimana halnya dengan binatang yang juga menunjukkan adanya kehendak untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Contohnya ubur-ubur. Binatang ini
berpindah tidak atas kehendaknya sendiri. Namun, bagaimana halnya dengan
binatang tingkat lebih tinggi yang nyata-nyata mempunyai kemampuan untuk
mengadakan eksplorasi terhadap alam sekitarnya? Misalnya, ikan, burung,
harimau, ataupun binatang yang sangat dekat dengan manusia. Tentunya
burung-burung bergerak dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu
keinginan, diantaranya, rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah disana ada cukup
makanan untuknya sendiri atau bersama orang lain. Ingin tahu apakah suatu
tempat cukup aman untuk membuat sarang? Setelah mengadakan eksplorasi, tentu
mereka jadi tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi. Burung juga memilki
pengetahuan untuk membuat sarang diatas pohon. Burung manyar atau burung tempua
pandai mengayam sarangnya diatas pohon yang begitu indah bergantungan pada daun
kelapa. Namun, pengetahuannya itu ternyata tidak berubah dari zaman ke zaman.
Bagaimana halnya dengan monyet yang begitu pandai?
Apabila diperhatikan baik-baik saja, kehendak mereka untuk mengekspresikan alam
sekitar didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman atau yang oleh
Asimov (1972) disebut sebagai idle
curiousity, atau dibuku lain disebut insting. Insting itu bekerja pada satu
hal saja, yaitu mempertahankan kelestarian hidupnya. Untuk itu, mereka perlu
makan, melindungi, dan berkembang biak.
Bagaimana halnya dengan manusia? Manusia juga
memiliki insting seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun,
manusia memiliki kelebihan, yaitu adanya kemampuan berpikir. Dengan kata lain,
curiousity-nya tidak idle, tidak tetap sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang
berkembang, atau kemampuan berpikir. Setelah tahu tentang apa-nya mereka juga
ingin tahu bagaimana dan mengapa begitu.
Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang
terdahulu untuk dikombinasikan dengan
pengetahuannya yang baru sehingga menjadi suatu akumulasi pengetahuan.
Sebagai ilustrasi, bayangkan saja manusia purba zaman dahulu yang hidup di
gua-gua atau diatas pohon karena kemampuan berpikirnya tidak semata-mata
didorong oleh mempertahankan kelestarian hidupnya, tetapi juga untuk membuat
hidupnya lebih menyenangkan, mereka mampu membuat rumah diatas tiang-tiang kayu
yang kokoh. Bahkan, sekarang mampu membuat istana maupun gedung-gedung pencakar
langit. Bandingkan dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah tak
mengalami perubahan sepanjang masa. Demikian juga harimau yang hidupnya dalam
gua atau monyet yang juga tidak mengalami perubahan sepanjang zaman.
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang dan
seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia
itu sendiri. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk
hidupnya sehari-hari, seperti bercocok
tanam atau membuat panah atau lembing untuk berburu, tetapi juga berkembang
sampai pada hal-hal yang menyangkut keindahan.
B.
Latar
belakang lahirnya Ilmu Alamiah Dasar
Manusia dilahirkan dimuka bumi langsung berhubungan
dengan alam, hubungan ini menjadikan sebuah pengalaman. Manusia mendapatkan
rangsangan dari alam melalui panca
indera. Jadi, diantara hubungan itu ada alat komunikasi antara alam dengan manusia dan inilah yang
menjadikan sebuah pengalaman.
Dari pengalaman ini membuat sedikit demi sedikit
semakin bertambah, karena keingin tahuan manusia ingin mendapatkan jawaban yang
real seperti: apa, bagaimana, dan
mengapa baik atas kehadirannya didunia. Ataupun semua benda yang selalu berinteraksi
dengan dirinya baik sengaja ataupun tidak. Fakta-fakta semakin bertambah selama
manusia masih berada dibumi dan selalu mencoba menurun-temurun kan fakta-fakta
itu kegenerasi seterusnya. Pertambahan dan pengetahuan ini terjadi atas dua
dorongan, yaitu:
1.
Bersifat
praktis, yaitu manusia adalah makhluk yang berpikir, berbudi, dan berperasaan
yang selalu berusaha mebuat hidupnya lebih aman dan lebih tinggi derajatnya
dibandingkan yang lain.
2.
Bersifat
non praktis (teoritis), yaitu memiliki sifat keingin tahuan yang dalam dan
mengerti dalam hal apapun, dorongan inilah yang menumbuhkan pengetahuan.
Menurut Prof. Dr. M.J. Langerveid guru besar di Rijk
University di Utrecht (Belanda) ilmu pengetahuan mengenai suatu hal tertentu,
yang merupakan kesatuan sistematis, dan memberikan penjelasan yang sistematis
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan sebab-sebab suatu kejadian. Ilmu
pengetahuan memiliki ciri yang dapat dibedakan dengan yang lainnya, misalnya:
obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum. Dengan sifat tersebut, maka
orang yang langsung terjun kelapangan atau selalu berhubungan dengan
pengetahuan akan terbimbing hingga padanya terkembangkan suatu sikap yang
disebut sikap ilmiah.
Objek penelaah ilmiah yaitu seluruh segi kehidupan
yang dapat diuji oleh panca indera. Ilmu membatasi diri pada suatu kejadian
yang bersifat empiris atau berdasarkan
pengalaman, objek dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Material,
yaitu objek yang dilihat secara keseluruhan
2.
Formal,
yaitu objek yang dapat dilihat dari aspek tertentu saja.
C.
Ruang
Lingkup Ilmu Alamiah Dasar
1. Kelahiran alam semesta
a. Mengenal alam semesta
b. Teori
terbentuknya alam semesta
1) Teori ledakan
Teori ledakan ini bertolak dan adanya suatu massa dan berat jenis yang
sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi ini. Massa itu kemudian
berserakan mengembang dengan sangat
cepatnya menjauhi pusat ledakan.
2)
Teori ekspansi dan kontraksi teori
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus dan alam semesta,
yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi” diduga bahwa siklus ini berlangsung
dalam waktu 30.000 juta tahun.
2. Tata
surya
Surya adalah kata lain dari matahari. Tata surya berarti adanya suatu
organisasi yang teratur pada matahari.
Terbentuknya tata surya:
a. Hipotesis Nebular
b. Hipotersis Planettesimal
c. Teori Tidal
3. Bumi
Teori tentang kejadian bumi:
a. Teori Kant Laplace
Dialam raya sudah ada alam yang telah berputar makin lama makin mendingin.
Perputaran ini mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya dan menimbun
materi dibagian khatulistiwanya yang merupakan daerah paling tidak stabil
sewaktu perputaran semakin cepat, bagian tersebut akan terlepas materi dan
massa asal. Kemudian mengambil kondensasi akhirnya, menjadi padat berputar
mengelilingi massa asal. Maka asal tersebut menjadi matahari dan bagian
terlepas setelah padat manjadi planet.
b. Teori Chamberlain dan Maulton
Mereka mengemukakan suatu teori tentang matahari dan bumi, teorinya
terkenal dengan teori plenetesimal.
c. Teori Jean dan Jefreys
Bintang besar yang jauh lebih besar dari matahari memiliki gaya tarik yang
sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada
permukaan matahari yang menyerupai gunung yang sanat tinggi dan menyerupai
lidah raksasa yang berupa gas sangat panas selanjutnya mengalami pemadatan
kemudian pecah menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet.
D.
Peranan Ilmu Alamiah Dasar dalam
kehidupan bermasyarakat
Dalam
kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas dari Ilmu Alamiah dan terapannya
berupa teknologi dalam berbagai bidang. Misalnya sejak dalam kandungan manusia
mendapat perawatan secara medis melalui pemeriksaan berkala di B.K.I.A (Balai
Kesejahteraan Ibu dan Anak) atau puskesmas.
Setelah lahir mendapat vaksinasi untuk memperoleh kekebalan terhadap
berbagai macam penyakit, bila sakit mendapat pemeriksaan dokter dan mendapatkan
obat, dan sebagainya. Ilmu kedokteran dan Ilmu
Farmasi (obat-obatan) adalah merupakan cabang dari Biologi sebagai ilmu
terapan. Pakaian, jam tangan, ball point atau pulpen yang kita pakai adalah hasil dari teknologi. Ilmu
alamiah murni memang tidak langsung mempunyai peranan dalam kehidupan manusia
secara langsung, tapi antara ilmu murni dan ilmu terapan (teknologi) mempunyai
hubungan erat. Dari konsep atau prinsip ilmu murni dapat dikembangkan dalam
ilmu terapan, sebaliknya teknologi atau ilmu terapan memberikan sumbangan dari
penemuan-penemuan kepada prinsip atau hukum-hukum baru dan seterusnya.
Memang,
pada mulanya antara Ilmu Alamiah dan teknologi itu tidak selalu mempunyai
kaitan. Misalnya, dahulu manusia membuat perahu untuk memenuhi kebutuhannya
belum mengenal teknologi membuat perahu. Tapi dalam zaman modern ini, dalam
membuat kapal orang harus menguasai ilmu murni, tentang hukum Archimides, agar
kapal tidak tenggelam, konstruksi baja dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang
mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
Manusia dilahirkan dimuka bumi langsung berhubungan
dengan alam, hubungan ini menjadikan sebuah pengalaman. Manusia mendapatkan
rangsangan dari alam melalui panca
indera. Jadi, diantara hubungan itu ada alat komunikasi antara alam dengan manusia dan inilah yang
menjadikan sebuah pengalaman.
Dalam
kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas dari Ilmu Alamiah dan terapannya
berupa teknologi dalam berbagai bidang. Misalnya sejak dalam kandungan manusia
mendapat perawatan secara medis melalui pemeriksaan berkala di B.K.I.A (Balai
Kesejahteraan Ibu dan Anak) atau puskesmas.
Setelah lahir mendapat vaksinasi untuk memperoleh kekebalan terhadap
berbagai macam penyakit, bila sakit mendapat pemeriksaan dokter dan mendapatkan
obat, dan sebagainya. Ilmu kedokteran dan Ilmu
Farmasi (obat-obatan) adalah merupakan cabang dari Biologi sebagai ilmu
terapan. Pakaian, jam tangan, ball point atau pulpen yang kita pakai adalah hasil dari teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi
dan Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991
Asep,”Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Alamiah
Dasar”
http://asep250277.blogspot.co.id/2014/09/pengrtian-dan-ruang-lingkup-iad- ibd-dan.html, diakses pada 14 september 2016
Jasin, Maskoeri, Ilmu
Alamiah Dasar, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987
Jasin, Maskoeri, Ilmu
Alamiah Dasar, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1989
Jasin, Maskoeri, Ilmu
Alamiah Dasar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998
Gulo, Marls
“Ilmu Alamiah Dasar” http://marls-gulo.blogspot.co.id/2010/10/ilmu- alamiah-dasar_24.html,
diakses pada 14 september 2016
Pandoyo, Sumbawi Ranu, Ilmu Alamiah
Dasar, Surabaya: Usaha Nasional, 1987
Wahidah, “konsep
IAD dalam kehidupan bermasyarakat” http://wahidah97.blogspot.co.id/2014/11/konsep-iad-dalam-kehidupan-bermasyarakat.html diakses pada 14 september 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar