Selasa, 29 November 2016

KEJAHATAN ALAM



KEJAHATAN ALAM
            Problem tentang adanya kejahatan alam tak dapat ditafsirkan seluruhnya dengan mengatakan, bahwa kejahatan itu dapat memberikan hikmah kepada manusia kepada manusia yang tertimpa, akan tetapi tafsiran semacam itu baru memberikan sedikit cahaya untuk memecahkan soal itu.
            Kita masih merasa bahwa kita belum dapat menafsirkan mengapa ada orang yang bernasib selalu baik tetapi kita dapat mengatakan, bahwa kita tak dapat mengatakan bahwa dunia yang tak mengandung kesengsaraan itu sama sekali merupakan dunia yang lebih baik.
            Kita mendapat kesan seakan-akan maksud Tuhan dalam mendirikan dunia ini dan mengembangkan watak manusia didalamnya bukan hanya kebahagian manusia akan tetapi suatu hal yang lebih dalam.
            Dalam mengatakan hal tersebut kita tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa kesengsaraan itu baik dan oleh sebab itu harus kita anggap sepi saja. Tidak ! kesengsaraan itu suatu kejahatan, akan tetapi kesengsaraan itu dapat kita hadapi dan kita musnahkan.
            Kita menghadapi kesengsaraan di dunia ini dengan mengingat bahwa dunia itu akan diikuti oleh suatu hidup yang abadi, walaupun didunia ini mungkin banyak orang yang menderita akan tetapi pada kehidupan yang akan datang semua orang akan memperoleh nasib keadilan Tuhan.
            Tuhan itu ada dan bersifat adil. Keadilan tak dapat terlaksana dengan sempurna dalam dunia ini. Oleh sebab itu, Tuhan yang adil itu akan memberi keadilan yang sempurna dalam kehidupan yang akan datang.
            Begitulah kesimpulan dari pada soal-soal yang mengenai tentang adanya kejahatan dalam dunia ini. Memang sukar untuk mengatasi rasa-rasa gelisah kemanusiaan terhadap problem ini, akan tetapi kegelisahan itu merupakan keadaan yang lebih baik daripada keadaan kemanusiaan yang tidak merasakan kegelisahan itu dan tak dapat menggambarkan adanya problem ini.
            Dalam Al-Qur’an (Q.S 2:155) disebutkan :
            “dan sesungguhnya kami akan beri kamu percobaan dengan sebahagian daripada ketakutan dan kelaparan dan kekurangan harta dan jiwa dan buah-buahan; dan berilah kabar yang menyenangkan kepada mereka yang sabar yang apabila mereka menderita kesusahan, mereka berkata: ‘sesungguhnya kami ini milik Tuhan dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kami akan kembali,”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar